Perjalanan berangkat dan pulang kerja adalah saat-saat aku harus berebut tempat duduk di kereta dengan penumpang yang lain. Mending kalau berebutnya dengan 10 sampai 20 orang. Nah ini tiap hari aku harus selalu berebut tempat duduk dengan ratusan orang karena kereta yang ada sekarang belum mampu menampung penumpangnya. Katanya sih PT KAI baru bisa melayani 50% penumpang kereta yang ada. Bayangkan aja bagaimana suasananya.
Kalau berangkat sih nggak begitu ribet karena aku naik kereta semi express AC. kalau pagi-pagi sudah harus keringetan dan berhimpitan di kereta ekonomi males juga, kalau AC kan seenggaknya nggak keringetan banget. Nah, kalau pulangnya karena naik kereta ekonomi pasti seru banget. Panas, behimpitan, berdesakan dan yang pasti keringetan.
Dulu aku takut setengah mati dengan yang namanya kereta ekonomi. jangankan disuruh naik, melihatnya saja sudah males. Ngelihat penumpangnya pada naik ke atap, kadang-kadang bahkan sampai nempel di hidung loko! Belum lagi pintunya yang nggak tertutup dan kadang ada pelemparan batu oleh orang yang nggak jelas. Al hasil banyak orang yang bocor kepalanya. Kalau malam apalagi, lampu di dalam gerbong sering mati. Wah pengap dan gelap.Berita kereta tabrakan juga sering datang dari kereta ini. Cerita garong, copet dan teman-temannya juga sering banget. jadi kalau ada yang takut naik kereta jenis ini ya harap maklum. Termasuk aku salah satunya.
Tapi sekarang ada teman yang selalu bareng pulang. pertamanya sih tetap agak-agak takut, tapi lama-lama setelah bisa menyesuaikan diri ya bisa juga. Apalagi ternyata lebih cepet nyampenya daripada express yang sering telat (namanya sih express, tapi soal telat tetap jago). Apalagi kalau memperhatikan hal-hal seru yang ada di kereta ekonomi dan nggak bisa kita jumpai di kereta express. Ternyata ada asyikya juga he he.
Kebanyakan penumpang kereta api yang setiap hari pergi dan pulang kerja memakai jasa kereta ekonomi ini sih punya komunitas sendiri. mereka aka membentuk kelompok yang selalu bersama ketika berada di kereta. Rasa setia kawan antar sesama anggota komunitas juga sangat tinggi. Jika kita berada di tengah komunitas ini meskipun ada tempat duduk yang masih agak longgar dan bisa kita masuki, kalau kita bukan bagian dari komunitas mereka, nggak bakalan kita bisa duduki kursi itu. Mereka akan memberikan tempat duduk itu hanya kepada anggota komunitasnya.
Biasanya di dalam kereta ini mereka akan bercerita tentang apa saja, dan biasanya lagi jika ada yang lucu mereka akan tertawa keras sampai seluruh gerbong mendengar. Kalau perlu mereka jadi pusat perhatian.
Kadang lucu-lucu, dan yang pasti norak. Ada komunitas yang anggotanya banyak yang latah, sehingga sering memancing tawa, ada komunitas yang suka pamer barang-barang miliknya, meskipun itu barang juga barang murahan, tapi mereka pede. Kadang geli melihatnya, tapi kadang menyebalkan juga.
Kita nggak akan menemukan suasana seperti ini di tempat lain. Bahkan sama-sama di kereta juga kalau express kita nggak bakalan nemu yang kayak gini. Tapi rencana pemerintah yang ingin mengganti kereta ekonomi dengan express pasti akan berdampak untuk komunitas-komunitas ini. mereka nggak akan nampak lagi. Apalagi kalau semua kereta diganti ekspress semua bagaimana mereka bisa menjangkau sedangkan harganya sangat jauh berbeda. Dan dimana lagi kita bisa menemukan suasana norak bin ajaib kalau bukan di kereta ekonomi. Rasanya semuanya ada, dari pengemis, pengamen, anak-anak jalanan semua ada. Mungkin inilah keadaan Indonesia yang sesungguhnya ya, rakyat miskin banyak banget. Kereta ekonomi ini juga bukan hanya tempat mereka mencari makan dengan mengemis, mengamen, berjualan, dsb. Tapi lebih dari itu kereta ekonomi juga merupakan tempat tinggal mereka, tempat berteduh mereka. Kalau kereta jenis ini dihapus, mau kemana lagi mereka. Mereka tidak akan mungkin bisa tidur mengemis atau mengamen di kereta express, yang ada mereka akan segera diusir oleh petugas.
Kadang kebijakan pemerintah memang aneh. kereta yang terkenal angkutan rakyat murah meriah mau diganti express semua. berapa persen masyarakat kita yang bisa menjangkau??? Lagi pula apakah pemerintah mampu mengganti semua kereta ekonomi dengan express kalau memperbaiki rel yang rusak saja enggak bisa. Tapi itu lah pemerintah, kadang belum apa-apa sudah berkoar dulu, soal pelaksanaan belakangan.
aneh, pemerintah memang aneh!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment